Perempuan yang sangat disayangkan, berhadapan dengan satu orang yang menguras habis energi hidupnya, berjalan seolah searah, namun berhianat dibelakang punggungnya, entah dari apa manusia itu tercipta, menjadi rumit dan berbohong sdalah keahliannya. Manusia setengah hati itu berdiri layaknya seorang pelindung, datang dengan senyuman yang sungguh sederhana, matanya sayu dan terlihat sangat lelah dihari itu, aku fikir manusia semanis ini tidak akan sanggup membunuh manusia kuat sepertiku, bahkan membuatku memar saja aku rasa ia tidak berdaya. Dihari dimana aku merasa diperlukan, tanganku dengan ringan menghapus lelahnya, memberikan semua yang aku punya tanpa ada yang tersisa, aku merawatnya dengan baik, memotong kukunya, menyiapkan sarapan, dan mendoakan segala prosesnya, menjadi tempat yang nyaman untuk pulang, menjadi perempuan yang merendah bahkan terinjak tak berdaya di tangannya. Malam sudah ber...
Suad pict by: pinterest Laksana hati yang tertindih, menepis risau yang tak henti menjadi luka, entah harap apa yang akan terlaksana setelah bertahun kepergian mama. Keindahan apa yang engkau temukan disana, hingga membuatmu enggan untuk bersamaku lebih lama, hal seperti apa yang Tuhan janjikan sehingga membuatmu asing dalam sebuah pertemuan. Ma, prihal nafas yang sangat aku rindukan, membuatku nyaris terbunuh oleh rasa kesepian, orang mengira aku adalah manusia yang lihai menikmati kehidupan, tanpa ditanyakan kembali bagaimana lelahku untuk bisa bertahan. Ma, mereka bilang aku harus mengikhlaskan setiap kenangan yang sudah terlewatkan, mereka juga bilang aku tidak boleh bersedih demi ketenangan mama didalam keabadian. Bisakah malam ini aku menemukan bertanda bahwa mama risih melihatku menangis seharian, mungkin dengan suara cicak di setiap malam. Atau dengan mimpi bertemu mam...