Langsung ke konten utama

Manusia Setengah Hati

           Perempuan yang sangat disayangkan, berhadapan dengan satu orang yang menguras habis energi hidupnya, berjalan seolah searah, namun berhianat dibelakang punggungnya, entah dari apa manusia itu tercipta, menjadi rumit dan berbohong sdalah keahliannya. Manusia setengah hati itu berdiri layaknya seorang pelindung, datang dengan senyuman yang sungguh sederhana, matanya sayu dan terlihat sangat lelah dihari itu, aku fikir manusia semanis ini tidak akan sanggup membunuh manusia kuat sepertiku, bahkan membuatku memar saja aku rasa ia tidak berdaya. Dihari dimana aku merasa diperlukan, tanganku dengan ringan menghapus lelahnya, memberikan semua yang aku punya tanpa ada yang tersisa, aku merawatnya dengan baik, memotong kukunya, menyiapkan sarapan, dan mendoakan segala prosesnya, menjadi tempat yang nyaman untuk pulang, menjadi perempuan yang merendah bahkan terinjak tak berdaya di tangannya.

           Malam sudah berganti, prihal janji sudah berusaha aku tepati, hidup sebagai perempuan yang rumit sepertiku rasanya tidak mudah, setiap hari aku harus berperang dengan ego dan fikiranku sendiri,   Sampai saat ini aku masih berusaha tetap berdiri dan layak untuk ditemani. Namun siapa sangka, disela lukaku ada manusia yang dengan ringannya memukul habis kepercayaanku, orang yang difikir menjadi tameng malah dengan hebatnya pergi tanpa beban, tanpa alasan, tanpa sebuah penjelasan, dan tanpa ada rasa bersalah yang ditinggalkan. Ia pergi begitu ringan, bersama gadis cantik yang ia temani semalaman. Aku rasa hidupku sempat berhenti saat itu, darah yang tak hentinya keluar dari pegelangan tangan kiriku, membanjiri penuh lantai tempat tidurku, suara bising itu setiap malam mengganggu dan memenuhi isi kepalaku. Tuhan, apakah manusia bisa setega ini membunuh harapan terakhirku, melukai habis kepercayaanku bahkan setelah ia tahu kelemahanku. 

          Hari ini rasanya sangat melelahkan, satu minggu sebelumnya aku sempat berfikir aku sudah sembuh, tapi tanpa disangka aku harus kembali lagi ke ruangan yang sangat dingin, ruangan yang menoreh habis tubuhku dengan pisau yang teramat tajam itu. Dengan lugunya aku masih mengharapkan satu orang, hadir saat aku menutup mata bahkan yng aku kira itu permintaan terakhir kalinya. Rasa sakitnya ternyata tidak seberapa dibandingkan rasa kecewa yang sempat terlupa.  

          Pada masanya aku harus bisa menerima yang bukan menjadi takdirku, meredam semua amarah dan rasa sakit akibat ketidak berdayaanku, ini bukan tentang hidup dan perjalanannya, tapi tentang siapa pemeran utama yang berhasil mengusik dan membunuh jiwa hebat yang aku punya. Bahkan menangis darahpun tidak akan membalikan fakta yng sebenarnya, bahwa aku hidup hanya untuk menjadi sandara manusia sebelum ia menemukan tempatnya. Pintu maaf aku buka teramat lebar , bahkan saat aku diminta untuk menyayangi pilihannya, diminta menyayangi perempuan yang merengut habis harapanku, diminta menyayangi setiap hal yang iya mau, dan dipaksa memaafkan kesalahannya dimasalalu. Kini aku tetap berada ditempatku, melihatnya dari belakang punggungnya dan memastikan hidupnya masih berjalan dan tetap baik- baik saja. 

           Tuhan, aku tidak menyerah, yang aku tahu hanya harapan dan kepercayaanku yang terluka, aku masih punya setitik mimpi yang harus aku jaga prihal masadepan yang terlihat dari balik jendela. Tuhan, aku takut , pada masanya aku harus menerima diriku sendiri dalam keadaan tidak utuh, ada fisik yang sudah hancur berantakan, ada hati yang tersakiti atas segala penolakan. Mungkin setelah hari ini, hidupku tak akan sama lagi, mungkin tidak ada yang bisa aku percaya sepenuhnya kembali, perempuan yang ceria ini, perempuan yang hidupnya dipenuhin dengan bunga dan warna pelangi ini harus bisa berdiri di pekatnya warna hitam yang ia ciptakan sendiri. Setelah dihari aku dirasa terhianati apakah dunia masih memandangku tetap sama, apa malah lebih menyedihkan dari sebelumnya. Benci? Iya , mungkin, aku sakit, namun untuk melihatnya mendarah di ujung jari saja aku tidak sanggup, aku terluka , aku hancur di atas harapanku sendiri, aku menyayangi ciptaan Tuhan terlalu berlebihan hingga membuatku harus mengiklaskanya dengan mati matian, ulah yang aku bangun sendirian. Tuhan, aku rasa setelah ini tidak ada manusia manapun lagi yang bisa menerimaku dengan layak, prihal fisik yang terluka, tubuh yang ternoda bahkan hati yang di penuhi trauma. Tuhan, asingkan aku, bawa aku ketempat dimana seharusnya aku bersembunyi dari rasa malu, bawa aku jauh ketempat dimana hanya ada aku, tubuhku, diriku, dan setitik mimpiku yang menunggu. Jangan libatkan orang lain lagi di atas ketidak percayaanku, tenggelamkan semua jejak yang  membuatku hancur di hari itu.

          Prihal doa yang tidak terlupa, untuk rasa sakit yang teramat dalamnya, semoga tidak ada manusia lagi yang menanggung perihnya terhina oleh manusia yang paling kita percaya, semoga ia bisa berdiri tegak diatas kepercayaannya, semoga tuhan selalu mumudahksn jalannya, menuju mimpi yang ia damba, biarkan ia dirawat penuh oleh pilihannya dengan rasa cinta , bahagia sepenuhnya, namun apabila ia terluka, ijinkan ia menoleh kearahku sekali saja, biarku obati dengan penuh rasa cinta, walapun darah dan air mata taruhannya. 


@devisetya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Melukis Bersama kita

devi setya :) era patrisya :) padma dewi :) susan ariska :) melukis Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut. 1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB. 2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus. 3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir. 4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir. 5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa b...

Rindu

RINDU                Rindu, satu kata yang mewakili rasa setiap orang, satu kata yang berharap akan waktu terulang bersama, dan Satu kata yang menggambarkan ribuan kenangan didalamnya. Terbisik alunan lagu yang mebawa jiwa dan rasa pergi entah kemana, membawa hati dan perasaan terjatuh sejatuh jatuhnya, mungkin sakitnya sudah tidak bisa tergambarkan lagi, tapi kenangnya akan menjadi bekas dalam denyutan nadi, entah perasaan ini harus diceritakan seperti apalagi bernafaspun rasanya susah, menangispun rasanya lelah, seperti sebuah masa yang tidak ada satupun orang yang paham dan mengerti. Tapi hari ini aku besarkan hati, aku lawan setiap sakit yang menghampiri aku coba untuk bangun dan menceritakannya kembali " ini kisah yang tak pernah aku bayangkan , ini kisah yang seolah j auh dari harapan, tuhan mengambil seseorang yang aku sayangi membawa pergi tanpa kembali, tanpa meminta, Tuhan mengambil begitu saja cahaya indah dalam sebuah keluarga, ki...

song-all about loving you artist-bon jovi

 song-all about loving you artist-bon jovi album-bounce   intro chords G D F C   intro lead guitar E|-----------|-----------|-----------|-----------| B|-----------|-----------|-----------|-----------| G|-0---------|2----------|5---5-4-2-4|-0------2-0| D|----------0|----------0|-----------|-----------| A|-----------|-----------|-----------|-----------| E|-----------|-----------|-----------|-----------| G                                  D Looking at the pages of my life       F Faded memories of me and you C Mistakes you know I've made a few G                                   ...