Malamku sangat rapuh, pejamku sungkar, tidur dan mimpiku tertunda.
Berkata bahwa malam adalah waktu tepat untuk mengadu ternyata salah, dia hanya sebatas gelap dari sepi yang menakutkan. malamku terasa lebih lama dari biasanya, itu bertanda bahwa hati tak baik-baik saja. "Lalu, apa yang membuat malamu begitu enggan!!" Fikiran dan beberapa hal yang belum sempat aku dapatkan. "Berharap bahwa kamu adalah orang yang mnjadi salah satu di antara begitu banyak orang di skllingnya ? " itu sungguh mustahil! Siapapun tak percaya itu, "kmu hanya mencoba mempermalukan diri sendiri ,Sembunyi lalu terluka pada kenyataan".
Yang aku tahu malam tak pernah berhinat dia memberikan waktu beristirahat Dari ego yang tak penah berhenti untuk menyayat . Rapuhku mungkin tak terdengar tapi malam begitu tau seberapa pedih lukaku saat ini.
Entahlah... !! Aku hanya mencari tahu sifat malamku yang di perlakukan tidak adil oleh semesta, Singgah yang tak menunggu Lalu menghilang tanpa bertemu. Kurasa ocehanku kali ini benar . Benar dari kenyataan benar dari hati yng terdalam benar dari sebuah pengalaman benar dari takdir dan garis tangan .
malam hanya membuat rasa menjadi semu antara dianggap dan tak diharap ,semua nadanya sama, Sama sama diperlakukan namun tak ada nyali untuk menyampaikan. Jika malam dapat berkata satu atau dua buah kata dia akan meminta pada penciptanya untuk menguatkan sabarnya . Jika "harap" tak mampu membuatmu mengulurkan tangan Mari jadikan "menyerah" Sebagai pilihan dan "lelah" menjadi sebuah alasan.
tidurlah dalam kenyamanan kemudian bangun dengan bahagia. 🖤
@Devisetyadewi
Komentar