Hari ini, tepat dimna aku mngalami hal yang mnyedihkan dalam hidupku, tepat dimana segela kepedihan dan luka baru datang menghampiriku,
Malam itu tepatnya pada tgl 3 agustus tahun lalu, aku bercermin dan melihat bayanganku dengan warna kulit hitam, wajah yang sangat pucat dan telinga yng agak ketarik kebalakang. Aku mlihat bayanganku sendiri seperti aku melihat bayangan orang lain, aku bergegas mandi, aku memakai bedak dan lipstik pada umumnya tapi kenyataanya setelah aku bercermin bayanganku tetap sama , hitam, pucat dan tanpa aura. besoknya, pagi itu, tepatnya tgl 4 agustus subuh , aku bergegas untuk menuju kampusku, aku meluangkan waktu beberapa jam sembari menunggu dan mencari temanku, kmudian kami ber 3 berangkat bersama dengan sepada motor yang kami kendarai. Pada titik 30 mnit sebelum tempat tujuan kami, aku merasakan hal yang sangt aneh pada diriku, tanganku rasanya lemas, badan dan tubuhku seperti melayang menyatu bersama angin, entah ini kondisi apa, tapi kondisi ini tidak pernah aku rasakan sebelumnya, aku sengaja membuka helm dan menghilangkan rasa cemas yang aku rasakan, tibatiba kedua tnganku tidak bisa menahan laju kendaraanku sendiri, dengan singkatnya tanpa dijelaskan lagi dari atas aku melihat tubuh dan temanku sangat menyedihkan , dengan perasaan hancur dan kosong entah apa aku terbangun dan melihat banyak orang disekelilingku, aku merasakan sakit yang teramat sakit, sekujur darah keluar dari hidung, telinga dan setiap ruas gigiku, mata dan pipi kiriku rata dan hancur , aku membalut lukaku sendiri dengan syal yng aku pakai, orang tak dikenal menolongku dan membawaku kerumah sakit. Malam itu segala alat medis dikeluarkan, keluarga dan temantemanku menangis mlihat kondisiku saat itu, pihak rumah sakit tak mampu lagi menangani karena kondisiku yng trlalu buruk pada saat itu. jam 11 malam pada tgl 4 agustus, aku dirujuk kembali ketempat yang telah aku lalui sebelumnya, rasnya tubuhku kaku dan dingin karena darah di sekujur tubuh membasahiku, dokter datang secara bergantian menanyakan kondisiku , segala alat dan tindakan bergantian menyakitiku, hingga akhirnya aku diputuskan harus dioprasi, oprasi pada mata, rahang, dan tulang pipiku. Dengan kejadian ini, aku harus mengorbankan kuliahku , keluarga dan teman- temanku. Pada saat itu 2 minggu sudah aku dirawat disana dan akhirnya aku bisa dipulangkan, setiap minggunya aku harus datang ke rs untuk mengontrol kembali kondisiku. Berjalan beberapa bulan, dengan dibekali 8 macam tetes mata, 2 obat lambung, 2 vitamin mata, 8 jenis obat kapsul, dan 1 buah metil yang sangat mnyakitiku . Aku harus tersiksa minum obat 3X sehari dengan jumlah sebanyak itu, lama kemudian rambutku mulai rapuh dan rontok, bola mata kiriku semakin hari semakin mengecil, orang- orang kian mencari untuk mengetahui kondisiku, beberapa orang peduli, dan beberapanya lagi hanya mencari informasi, akun dan nomor tak dikenalpun datang siriberganti hanya untuk mencibir dan menghinaku saat itu. Aku hancur setiap hari aku menangis dalam kesendirian, aku lelah, sakit dan teramat terpuruk, ketika kesedihannya sudah tidak bisa ditahan lagi aku malah menyakiti diriku sendiri, mencabut setiap helai rambutku, menggigit kedua tanganku, memukul kepalaku , dan melempar barang sekelilingku, tapi akulakukan itu jika aku sendiri karena bagaimanapun kondisiku aku tidak ingin mlihat oranglain ikut sakit dan terluka terutama keluarga dan tman- temanku , banyak hal telah aku coba untuk mengakhiri hidupku, aku pernah mnum obt dengan dosis besar, aku prnah melukai tubuhku dan beberapa kelakuan bodoh lainnya.
Masa dimana aku sangat lelah menghadapi hina dan keterpurukan. sdikit demi sedikit aku mulai sadar, aku mulai bangkit, aku mulai belajar bahwa tuhan memberikan aku hidup untuk menebus segala dosa dan kesalahan yng pernah aku lakukan, aku mncoba lebih mendekatkan diri kepada tuhan, aku coba belajar mencari uang dan belajar tidak menyusahkan orang- orang , aku mencoba menjaga apa yang aku miliki saat itu, aku berusaha tidak mengeluh, berusaha tegar , dan menunjukan bahwa semua baik- baik saja.
Dari kejadian ini aku bersyukur masih bisa bernafas, masih bisa mlakukan hal yang berguna untuk kluargaku, aku mencoba bekerja untuk bekal masadepanku, perlahan mncoba untuk melanjutkan kuliahku dan mencoba untuk memperbaiki kesalahanku .
Untuk Keluarga dan sahabat disekitarku, terimakasih banyak sudah meredakan lukaku, mendengarkan ceritaku, menghapus tangisku, dan menemani kesendirianku. Tanpa kalian mungkin aku sudah tidak ada disini, tanpa kalian mungkin aku sudah hancur dan tak mampu berdiri lagi. @Devisetyadewi
Komentar