Selamat pagi langit cerah, dalam perasaan ceria dan bahagia akan ku ceritakan semua kisah ku padamu. perkenalkan nama ku tya, aku adalah siswi sma di sebuah sekolah negri yang tidak jauh dari rumah ku. sulit untuk di percaya di sekolah aku di pertemukan oleh lima sahabat seperjuangan ku, sebut saja namanya Qiana, Intan, Kiki, Ulan dan Kumala, mereka adalah anugrah yang tuhan kirimkan untuk menyemangati setiap hariku. selain keluarga, aku juga sangat menyayangi mereka semua.
Aku, qiana, intan, kiki, ulan dan kumala adalah gadis remaja yang masih naif, bertingkah, dan suka berandai-andai dalam pertemanan. hari hari kita lewati penuh kebersamaan, kita slalu memiliki sebuah impian yang mustahil di masa yang akan daatang, Hingga pada saat nya kesalah pahaaman menjadi konflik pertama sebuah persahabatan, jam pulang sekolah telah tiba, kami bergegas untuk mengemas buku dan pulang, sampai di rumah aku langsung melihat posel yang nampaknya ada sebuah pesan. Singkat saja, itu adalah pesan dari qiana yang mengajakku untuk bermain bersama, aku janji akan dtang sebelum intaan, kiki, ulan, daan kumala, akan tetapi dengan waktu yang bersamaan ayah mengajak ku untuk pergi ke dokter untuk berobat akibat sakit demam yang aku alami akhir- akhir ini, begitu banyaknya saran dokter membuat aku lupa mengabari mereka, aku menyesal membuat mereka gelisah dan menunggu terlalu lama, mungkin kecewa yang mereka rasakan saat itu, pada keesokan harinya entah apa yang terjadi sepertinya ada yang berubah dari mereka semua, entah caranya menyapa, cara bercandanya dan cara nya bercerita kepadaku, aku mulai mempersalahkan dan mempertanyakan hal spele itu kepada mereka mungkin karena ucapan ku, dan cara ku bertanya kepada mereka terlalu keras dan egois membuat mereka semua salah pahan terhadap segala ucapan ku.
“hae tya bisakah kamu bicara pelan sedikit, cara mu bicara terlihat seperti kami yang menjauhi dan memojokan mu. hari ini, bukankah kamu yang menghindar dari kami” !! ucap intan sambil menatapku penuh kemarahan, aku pergi tanpa membalas amaarah darinya sejak hari itu semua terasa biasa-bisa saja, tak ada satu pun yang menggembirakan. Aku rasa semua konflik itu adalah kesalahanku. Di waktu yang sama aku mendengar pernyataan dari dokter dan ke dua orang tuaku, aku adalah anak bungsu yang menderita penyakit sirosis hati sejak umur 12 tahun, aku pikir itu hanyalah sakit demam semata, tapi dokter menganjurkanku untuk selalu siap menerima apapun yang terjadi. Sedikit- demi sedikit telapak kaki dan tangan ku mulai memutih, mataku menjadi kuning, kulit ku mengkerut dan rambutku yang semakin menipis.
Hari itu aku berfikir, aku hanyalah manusia bisa yang tidak bisa menghakimi kehendak tuhan, aku mengambil ponsel dan membuat pesan untuk qiana, intan, kiki, ulan, dan kumala, yang isinya “sahabat maafkan aku jika kekurangan ku membuat kalian benci dan menjauhiku sahabat, sangat sulit mengubah diriku seperti apa yang kalian inginkan, maaf kebodohanku membuat hal yang aku lakukan menjadi penyesalan , sekali lagi maafkan aku yang masih merasa individu wlaupun kalian selalu ada di setiap hari ku, taukah kalian aku lemah jika klian menjauh dari ku menjadi sangat sakit jika klian membenciku. Terkadang aku berfikir tentang perubahan sikap kalian kepada ku, apakah sebenarnya aku yang selalu egois untuk mengakui kesalahan apa memang kalian pergi menjauhiku karena sikap dan kondisi ku?” walaupun pesan itu mereka abaikan tetapi setidaknya aku sudah meminta maaf,, ujar ku di dalam hati..
qiana, intan, kiki, ulan, dan kumala aku pernah memiliki impian untuk bisa selalu bersama kalian, melewati hari yang panjang bersama kalian akan tetapi aku rasa hidupku sudah tak lama lagi semoga ini bukan menjadi akhir segalanya, jika aku bertemu tuhan akan ku ceritakan padanya bahwa aku bahagia pernah ada di tengah-tengah kalian dan tak lupa pula aku bisikan bahwa bisa bersama kalian lah impian ku sesungguhnya.
devi setya :) era patrisya :) padma dewi :) susan ariska :) melukis Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar. Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut. 1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB. 2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau benda yang bertekstur halus. 3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir. 4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir. 5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan bisa b...
Komentar