S elamat malam, langit-langit kamarku sudah mulai gelap, itu artinya waktu, mata dan tubuhku beristirahat, tapi fikiranku memang keras kepala ia memaksaku untuk terjaga pada cerita yang tak pernah aku baca sebelumnya. Semakin kesini aku semakin merasa sendiri, tidak ada satu orangpun yang benar-benar mencintaiku, menemaniku bahkan sekedar mndengarkan obrolanku. Akhir- akhir ini aku merasa sangat kesepian kepercayaanku hilang sepenuhnya, luka itu masih ada sampai sekarang, bahkan tertidurpun sakitnya masih terasa. Ini sangat melelahkan tapi aku harus tetap hidup, harus tetap menjadi tameng untuk diriku sendiri, entah sampai kapan kekuatan diri menemani, tapi tetap bernafas adalah pilihanku saat ini. Aku semakin tersadar tidak ada satu orangpun yang benar benar tulus. entah dari mana ucap berkata, fikirannya, perlakuannya selalu menjadi luka. tidak banyak hal yang aku inginkan, sekedar pembelaan untuk menyahatkan isi kepala. Hanya larut yang mampu bercerita, sia...
"Langit tidak akan pernah merasa sempurna ketika ia tahu laki- laki yang bersamaku saat ini jauh lebih indah dari apa yang ia pamerkan, laut tidak akan pernah merasa paling kaya setelah ia tahu laki- laki yang bersamaku saat ini lebih sempurna dari apa yang ia perlihatkan"